Minggu, 12 Agustus 2012

MEDIA PEMBELAJARAN "OVERHEAD PROYECTOR (OHP)"

Penemuan-penemuan baru dalam ilmu dan teknologi telah membawa pengaruh yang sangat besar dalam bidang pendidikan. Perubahan tersebut bukan saja terjadi pada kurikulum, metodologi pengajaran, tetapi juga terjadi dalam bidang administrasi, organisasi, dan personal. Perubahan tersebut merupakan suatu inovasi dalam system pendidikan yang mencakup seluruh komponen yang ada. Untuk diperlukan tenaga pengajar yang handal dan mempunyai kemampuan (capability) yang tinggi dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun nonfisik. Untuk itu diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang lebih memadai, diperlukan kinerja dan sikap yang baru, peralatan yang lebih lengkap,
dan administrai yang lebih teratur. Guru hendaknya dapat menggunakan peralatan yang lebih ekonomis, efisien, dan mampu dimiliki oleh sekolah serta tidak menolak digunakannyaperalatan teknologi modern yang relevan dengan tuntutan masyarkat dan perkembangan zaman. Permasalahan pokok dan cukup mendasar adalah sejauh manakah kesiapan guru-guru dalam menguasai penggunaan media pendidikan dan pengajaran disekolah untuk pembelajaran siswa secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran .
Oleh karena itu dalam kesempatan ini kami akan membahas salah satu media dan teknologi pembelajaran yang berbentuk media visual dua dimensi yaitu overhead proyector.
Overhead proyector merupakan media visual dua dimensi yang bersifat elektronik yang diproyeksikan dan terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakainnya. Diantara media visual dua dimensi yang lain yaitu slide, filmstrip, microfon, opaque.
OHP ini telah ditemukan sejak tahun 1930-an yaitu sejak adanya penemuan lensa fresnal yang digunakan dalam OHP. Negara eropa yang mula-mula mnggunakan OHP skandinavia. Dalam perang dunia kedua penggunaan OHP sangat dirasakan sekali manfaatnya oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat .

Overhead proyector termasuk media proyeksi yang memerlukan bahan transparan untuk di proyeksikan dan memerlukan perangkat untuk memproyeksikan media transparan yang disebut overhead proycktor . Overhead proyector merupakan perangkat untuk untuk memproyeksikan pesan-psan pembelajaran menggunakan menggunakan bahan transparan untuk diproyeksikan yang diisi dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran .
Overhead proyector juga merupakan media proyeksi visual yang relatif sederhana, sebab hanya terdiri dari penggunaan sistem optik (lensa), elektrik (kipas angin) dan lampu proyector. Fungsi proyektor untuk memproyeksikan gambar transparan . Alat ini merupakan alat jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan materi pengajaran. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa fresnel, melewati sebuah transparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan di atas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa, yang ditempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90 derajat melewati bahu pengajar. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efesien, menghasilkan banyak sekali cahaya pada layar sehingga memungkinkan overhead bisa dipergunakan diruangan biasa tanpa penggelapan. Penggunaan proyektornya ditempatkan di depan kelas sehingga pengajar bisa bertatap muka langsung dengan siswa .

Pada umumnya overhead projector ada dua macam, yaitu :
1. Overhead proyector yang protable, yakni overhead proyector yang dapat di bawa dengan mudah karena bentuknya kecil.
2. Overhead proyector yang non-portable, yakni overhead proyector yang relatif berat dan sukar untuk dipindahkan / dibawa kecuali dengan bantuan alat lain.
Sedangkan jenis overhead proyector cukup bervariasi, seperti:
1. Overhead proyector modeel 5088 (portable)
2. Overhead proyector model 213 (non-portable)
3. Overhead proyector model 213 (portable)
4. Overhead proyector model 6202 (portable)

C. Prinsip-prinsip Pembuatan Media Overhead Proyector
Beberapa prinsip untuk peembuatan media overhead proyector, yaitu:
Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus disederhanakan dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja, konsep materinya (isi pesan) harus mudah ditangkap dan dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, kalimat sederhana tapi bermakna. Oleh karena itu hurup yang di pakai biasanya huruf yang sederhana tetapi jelas dan bukan huruf artistik.

Kekompakan mengandung makna ada jalinan yang harmonis antara bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan hubunganbagian dapat dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti panah, dan tanda-tanda visual seperti garis,bentuk warna dan ruangan.
Kadang-kadang diperlukan penonjolan tertentu sehingga menjadi pusat perhatian. Ini dapat di lakukan dengan berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas, mewarnai, menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain.
Ada dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan nonformal. Suatu desain dikatakan mempunyai keseimbangan formal bila dapat di bayangkan adanya garis as yang membagi bentuk visual secara simetris. Keseimbanga formal memberi kesan statis dan resmi, karena untuk menata huruf pada caption atau titling. Desain yang mempunyai keseimbangan formal biasanya menganut pada asimetris atau diagonal. Keseimbangan informal memberikan kesan dinamis dan biasanya mempunyai daya tarik perhatian yang lebih kuat .

Dalam menggunakan OHP guru dapat melakukan teknik-teknik seperti berikut ini :
1. Guru dapat menulis langsung di atas lembaran transparansi yang kosong sewaktu menerangkan materi pelajaran. Guru dapat pula menggunakan transparansi yang digulung yang dapat digunakan untuk membuat gambar atau tulisan selengkapnya (teknik tertulis).
2. Dalam menerangkan materi yang disajikan guru dapat menunjukkan dengan menggunakan penunjuk seperti pensil atau barang lainya. Penunjuk akan dapat dilihat dengan jelas dilayar (teknik tunjuk).
3. Guru dapat menutup bagian yang belum diterangkan supaya murid-murid terpusat perhatiannya kepada apa yang sedang dijelaskan (teknik bertahap).
4. Proyektor dapat dimatikan lampunya kalau sekiranya guru menerangkan materi secara verbal, untuk kemudian dihidupkan kembali bila diperlukan (teknik menghidup/matikan).
5. Guru dapat menerangkan materi pelajaran secara bertahap dengan jalan menutup bagian yang belum diterangkan. Teknik semacam ini disebut dengan teknik tindih (berlapis).
Berdasarkan penjelasan diatas maka dengan menggunakan OHP penampilan guru bisa lebih hidup, lebih menarik dan lebih efektif, sekaligus menigkatkan perhatian dan tanggapan murid.
Bahan-bahan yang perlu disiapkan dalam penggunaan OHP adalah :
1. Plastik transparansi.
2. Bila memerlukan warna, siapkan transparansi film berwarna (adhesive colour film).
3. Marking pen yang digunakan adalah marking pen khusus untuk tranparansi.
4. Frame atau pita plastik.
5. Kertas gambar putih untuk membuat blue print.
6. Transfer letter jika dianggap perlu.
7. Gunting atau pisau potong.
Dalam merencanakan pembuatan transparansi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Tema atau outline sesuai dengan topik pengajaran yang telah disusun.
2. Harus ada keserasian bentuk dan tulisan.
3. Ukuran sesuai dengan ketentuan.
4. Tulisan harus cukup besar.
5. Warnas tidak terlalu ramai (banyak).
6. Logis dan mudah diterima.
7. Satu ide untuk satu lembar transparan.
8. Susun ide pada kertas biasa sebagai blue print.
9. Tullisan minimal 5 mm, jarak huruf 0,5 huruf, jarak kata dengan kata minimal 1 huruf, dan jarak baris 0,5 tinggi huruf.
10. Jika perlu dapat dibuat dengan system berlapis.
Ada dua jenis pena untuk menulis yaitu 3M, stadler 2 stabillo yang satu mudah dihapus (soluble), dan yang lain sulit dihapus (permanent) kecuali dengan tinner/spritus.
Penulisan transparansi perlu diperhatikan petunjuk sebagai berikut:
1. Uraikan bahan pengajaran sesuai dengan ide yang akan disampaikan.
2. Buat terlebih dahulu set jadi (blue print) diatas kertas lengkap dengan warna yang diperlukan.
3. Letakkan transparansi diatas set atau gambar yang akan dipindahkan.
4. Pergunakan warna-warna agar lebih menarik, sehingga gambar yang ditampilkan tidak membosankan.
5. Berilah bingkai (frame) transparansi yang telah ditulis yang dibuat dari karton agar tahan lama,.
6. Pakaikanlah teknik berlapis untuk gambar atau ide yang rumit.
7. Buatlah kotak untuk menyimpan transparansi.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penempatan layar yaitu:
1. Guru harus berdiri di sebelah kiri proyektor atau proyektor diletakkan di sebelah kanan guru untuk memudahkan menghdup/mematikan OHP dan untuk menukar tranparansi.
2. Aturlah layar sehingga bagian bawahnya setinggi kepala pengajar yang sedang duduk di kursi, agar seluruh gambar/tulisan dapat dilihat siswa.
3. Usahakan layar berbentuk bujur sangkar (bukan trapesium). Kedudukan layar dengan kepala proyektor mempunyai sudut 90 derajat.
4. Jarak layar dengan proyektor lebih kurang 1,5 meter.
5. Sedapat mungkin proyektor terlelak di bagian tengah depan kelas dan layar frontal dengan murid jika murid sedikit. Bilamana siswa lebih banyak, maka layar dapat diletakan bagian sudut dari depan kelas .

a. Praktis, karena kemungkinan untuk semua ukuran kelas atau ruang.
b. Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respon dari penerima pesan (peserta didik).
c. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
d. Memberikan kemungkinan pada penerima pesan untuk mencatat.
e. Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternative kombinasi warna.
f. Dapat digunakan kembali secara berulang-ulang.
g. Dapat disusun kembali berdasarkan urutan atau sekuensi yang diajarkan.
h. Dapat dihentikan pada setiap sekuensi belajar, jika dikehendaki, karena pacing control sepenuhnya di tangan komunikator, (dosen, guru, penyaji bahan, dan lain-lain).
i. Tidak diperlukan operator pembantu khusus.
j. Guru dapat menyajikan pelajaran sesuai dengan waktu yang diinginkan.
k. Memperjelas pengetahuan verbal secara visual.
l. Peserta didik dapat melihat idi-ide secara jelas melalui visualisasi yang dapat dilihat pada layar.
m. Transparan dapat disiapkan sebelum pelajaran dan dapat digunakan apabila diperlukan serta dapat disimpan (tahan lama).
n. Tidak begitu menuntut keterampilan yang rumit, sehingga mudah digunakan.
o. Transparan yang diperlukan untuk proses belajar mengajar dapat dilihat oleh guru maupun peserta didik bersama-sama.
p. Dengan menggunakan komentar (penjelasan), akan mudah dipahami.
q. Audiens (peserta didik), lebih tertarik (berminat) dan konsentrasi pada pelajaran.
r. Bila kurang jelas dapat diulangi kembali.
s. Materi penyajian dapat diatur sedemikian rupa.
t. Dapat mengatasi keterbatasan ruang.

a. Media ini memerlukan perangkat keras (hardware: OHP dan plastic transparan) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang dikehendaki.
b. Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila menggunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks.
c. Dalam pemggunaannya diperlukan keterampilan khusus.
d. Menuntut penataan ruang yang baik.
e. Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi.
f. Membutuhkan anggaran biaya yang tidak sedikit.
g. Guru berperan ganda dalam menyiapkan materi yang akan disajikan.
h. Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
i. Membutuhkan keterampilan untuk menulis pesan yang baik (rapi) pada transparan sehingga mudah dicerna oleh audiena (peserta didik) .

F. Penutup
Overhead proyector merupakan media visual dua dimensi yang bersifat elektronik yang diproyeksikan dan terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Overhead proyector termasuk media proyeksi yang memerlukan bahan transparan untuk di proyeksikan dan memerlukan perangkat untuk memproyeksikan media transparan yang disebut overhead proycktor
Pada umumnya overhead projector ada dua macam, yaitu :
a. Overhead proyector yang protable, yakni overhead proyector yang dapat di bawa dengan mudah karena bentuknya kecil.
b. Overhead proyector yang non-portable, yakni overhead proyector yang relatif berat dan sukar untuk dipindahkan / dibawa kecuali dengan bantuan alat lain.
Beberapa prinsip untuk peembuatan media overhead proyector, yaitu:
a. Kesederhanaan (Simpilicity)
b. Kekompakan (Unity)
c. Penonjolan (Emphasis)
d. Keseimbangan (Balance)
Dalam menggunakan OHP guru dapat melakukan teknik-teknik seperti, teknik tertulis, teknik tunjuk, teknik bertahap, teknik menghidup/matikan, dan teknik berlapis
Tiap media memiliki kelebihan dan keterbatasan. Deemikian pula halnya dengan media trandparan ini. Satu faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih media intruksional edukatif adalh dengan mengkaji kelebihan dan keterbatasan suatu media. Karakteristik media perlu diketahui oleh seorang guru, dalam upaya menyesuaikan dengan sifat atau karakter bahan pelajaran yang disajikan, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif dan efesien.

G. Daftar Pustaka

H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman.2002. Media Pembelajaran. Ciputat Pers. Jakarta.
Ahmad Rohani. 1997. Media Instruksional Edukatif. Rineka Cipta. Jakarta.
Muhammad Ramli. 2008. Media dan Teknologi Pembelajaran. Copy Perdana. Banjarmasin.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Sinar Baru Algensindo. Bandung.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes